Tuesday, November 25, 2014

Di dunia ini ternyata ada empat hal yang tidak bisa diduga: Lahir, Nikah, Meninggal, dan … Gus Dur!


Di dunia ini ternyata ada empat hal yang tidak bisa diduga: Lahir, Kawin, Meninggal, dan … Gus Dur!
Guyonan itu, rupanya, tidak berlebihan. Meski sudah banyak yang meramalkan bahwa penampilan Gus Dur di depan DPR Kamis lalu bakal ramai, toh tidak ada yang menyangka bahwa sampai seramai itu. Kalau bukan kiai, mana berani menjadikan pidato Ketua DPR Akbar Tandjung sebagai sasaran humor? Akbar sejak dulu memang selalu memulai pidato dengan memanjatkan syukur. Maka, Gus Dur pun melucu, yang membuat semua anggota DPR tertawa: syukur memang perlu dipanjatkan karena Syukur tidak bisa memanjat
Begitu menariknya, karuan saja pidato presiden kini banyak ditunggu penonton televisi. Padahal, dulu-dulu kalau presiden pidato di TV banyak yang mematikan TV-nya. Begitu tidak menariknya pidato presiden di masa Orde Baru sampai-sampai pernah para anggota DPRD diwajibkan mendengarkannya. Itu pun harus diawasi agar mereka sungguh-sungguh seperti mendengarkan. Untuk itu, perlu diadakan sidang pleno DPRD dengan acara khusus nonton televisi.
***
Mungkin Gus Dur tidak menyangka bahwa suatu saat dirinya jadi presiden. Maka, di masa lalu banyak sekali presiden di dunia ini yang jadi sasaran humornya. Misalnya saat tampil bersama humorolog Jaya Suprana di TPI tahun lalu. Gus Dur menceritakan, Hosni Mubarak, presiden Mesir, sangat marah karena seorang rakyatnya membuat 39 humor yang menyakitkan hati Mubarak.
“Saya ini presiden, saya bisa hukum kamu, apakah kamu tidak takut?” bentak Mubarak. Apa jawab si pembuat humor? “Mohon ampun paduka. Humor ke-40 itu bukan kami yang membuat!”
Saat itu Gus Dur juga menghumorkan Pak Harto yang sangat ditakuti, tapi sebenarnya juga dibenci rakyat banyak. Suatu kali Pak Harto terhanyut di sungai dan hampir meninggal. Seorang petani menolongnya dengan ikhlas. Si petani tidak tahu siapa sebenarnya yang dia tolong itu. “Saya ini presiden. Presiden Soeharto. Kamu telah menyelamatkan saya. Imbalan apa yang kamu minta?” kata Soeharto. “Pak, saya hanya minta satu,” jawab si petani. “Jangan beri tahu siapa pun bahwa saya yang menolong Bapak.” Presiden Habibie yang doyan bicara itu juga dijadikan sasaran humor Gus Dur. Suatu saat Gus Dur yang terkenal gampang tertidur (tapi selalu bisa mengikuti apa yang dibicarakan orang selama dia tidur) menghadap Habibie. Sang presiden bicara ke sana kemari tidak henti-hentinya. Apa komentar Gus Dur? “Saya sih cuek saja. Biar dia bicara terus. Toh saya tidur,” katanya.
***
Sikap cuek memang ciri khas Gus Dur. Namun bukan berarti mengabaikan. Dia memang ngotot tetap keliling negara-negara ASEAN meski banyak tokoh memintanya pulang (karena Aceh gawat). Bahkan, dia juga tetap ke AS dan Jepang. Dan, sebentar lagi ke negara-negara Timur Tengah.
Apakah Gus Dur cuek sungguhan? Saya kira tidak. Gus Dur tentu tahu bahwa salah satu syarat berdirinya sebuah negara adalah adanya pengakuan negara lain. Sepanjang tidak ada negara lain yang mengakui, maka berdirinya sebuah negara dianggap tidak sah. Nah, Gus Dur bisa sekalian keliling ke negara-negara itu untuk merayu mereka agar jangan memberikan pengakuan dulu kepada Aceh atau bagian mana pun dari Indonesia. Kalau seluruh negara ASEAN tidak memberikan pengakuan, kalau AS dan Jepang tidak memberikan pengakuan, kalau negara-negara Timteng bersikap sama dan demikian juga negara-negara lain, maka kemerdekaan Aceh belum akan terjadi. Ini berarti Gus Dur masih punya waktu untuk negosiasi dengan Aceh. Selama kurun waktu yang pendek itu, Gus Dur bisa menuntaskan seluruh persoalan yang selama ini menyebabkan
rakyat Aceh marah. Ini berbeda dengan soal Timtim yang memang tidak diakui dunia internasional sebagai bagian Indonesia.
***
Gus Dur memang kelihatan cuek, namun sebenarnya serius. Gus Dur juga kelihatan sering mbanyol, namun juga serius. Sikap cuek itu bukan saja tertuju kepada orang lain, tetapi juga kepada dirinya sendiri.
Suatu saat saya menjenguk Gus Dur yang diopname karena stroke di RSCM Jakarta. Saat itu saya memang presiden direktur PT Nusumma dan Gus Dur presiden komisarisnya. Saya lihat Gus Dur berbaring miring karena memang belum boleh duduk. Setelah menyalaminya, saya mengucapkan permintaan maaf karena baru hari itu bisa menjenguk. “Saya sakit gigi berat, Gus,” ujar saya.
Tanpa saya duga, Gus Dur ternyata men-cuekin keadaan kesehatannya. Dia langsung memberi saya teka-teki yang ternyata humor segar. “Sampeyan tahu nggak, apa yang menyebabkan sakit gigi?” tanyanya. “Tidak, Gus,” jawab saya.
“Penyebab sakit gigi itu sama dengan penyebab orang hamil dan sama juga dengan penyebab mengapa rumput sempat tumbuh tinggi,” katanya. Saya masih melongo. Gus Dur menjawab sendiri teka-tekinya. “Yaitu sama-sama terlambat dicabut,” ujarnya. Saya langsung tertawa.
Di saat yang lain pesawat yang akan ditumpangi Gus Dur ke Semarang batal berangkat. Padahal, dia sudah lama menunggu. Gus Dur biasa sekali antre tiket sendiri. Meski ada hambatan pada penglihatan, Gus Dur sudah sangat hafal liku-liku bandara. Saking seringnya bepergian.
Saat itu di Jateng lagi getol-getolnya kuningisasi. Apa saja, mulai bangunan sampai pohon-pohon, dicat kuning atas instruksi Gubernur Jateng Suwardi. Maksudnya agar rakyat semakin mencintai Golkar. Maka, ketika para penumpang lain marah-marah, Gus Dur cuek saja.
“Sampeyan tahu nggak mengapa pesawat ini batal berangkat ke Semarang?” tanyanya. Lalu, dia menjawab sendiri pertanyaannya: “Pilotnya takut, kalau-kalau begitu pesawatnya mendarat langsung dicat kuning,” katanya.
Humor ini kemudian menjadi sangat populer.
***
Begitulah. Hampir tidak pernah pertemuan saya dengan Gus Dur tanpa diselipi humor. Sasaran humornya bisa dirinya sendiri, bisa NU yang dia pimpin, bisa juga para kiai sendiri.
Pernah Gus Dur punya humor begini: seorang kiai datang mengeluh kepadanya karena satu di antara empat anaknya masuk Kristen. Sang kiai mengeluh, kurang berbuat apa sampai terjadi demikian. Padahal, dia tidak kurang-kurangnya berdoa kepada Tuhan agar tidak ada anaknya yang masuk Kristen. “Sampeyan jangan mengeluh kepada Tuhan. Nanti Tuhan akan bilang, saya saja punya anak satu-satunya masuk Kristen!”
***
Kita memang sedang melihat sosok presiden yang amat berbeda. Ketika dia salah ucap di depan DPR dengan mengatakan “tentang pembubaran DPR … eh, Deppen dan Depsos…” dengan entengnya Gus Dur menertawakan dirinya sendiri sebagai penutup kesalahan ucap itu. “Yah, beginilah kalau presidennya batuk dan Wapresnya flu!”
Sama juga ketika dia tampil di forum internasional di Bali. Dengan entengnya, Gus Dur mengejek dirinya sendiri dengan bahasa Inggris yang sangat baik bagaimana sebuah negara yang presidennya buta dan Wapresnya bisu.
***
Dari semua tokoh yang berkomentar terhadap laku Gus Dur seperti itu, adik kandungnyalah yang bisa memberikan gambaran tepat. “Gus Dur itu seperti sopir yang kalau belok tidak memberi richting dan kalau ngerem selalu mendadak,” ujar Salahuddin Wahid, sang adik.
Tapi, bisakah Gus Dur mengerem Aceh? Gus Dur tentu sudah mendengar Aceh itu ibarat kelapa. Seperti yang disampaikan seorang tokoh Aceh di TV. Rakyat adalah airnya, ulama adalah dagingnya, mahasiswa adalah batoknya, dan GAM adalah sabutnya.
Tokoh tersebut berpendapat ulamalah yang harus dijaga. Sebagai ulama, tentu Gus Dur lebih tahu bagaimana caranya. Gus Dur punya humor bagaimana harus merangkul ulama. Suatu saat rombongan ulama naik bus. Ada seorang ulama yang membuka jendela sehingga tangan si ulama keluar dari bus. Ini tentu bahaya dan melanggar peraturan “dilarang mengeluarkan anggota badan”. “Jangan sekali-kali menegurnya dengan alasan membahayakan tangan si ulama,” ujar Gus Dur. Lalu bagaimana? “Bilang saja begini: Mohon tangan Bapak jangan keluar dari jendela karena tiang-tiang listriknya nanti bisa bengkok!”.
***

Lalu, bagaimana sebaiknya sikap DPR setelah dijadikan sasaran humor Gus Dur sebagai taman kanak-kanak itu? Sebaiknya dicuekin saja. Kalau DPR ribut terus bisa-bisa Gus Dur malah dapat bahan humor baru. Misalnya dengan  mengatakan bahwa DPR ternyata malah seperti play group!Bahkan, tidak mustahil kalau Gus Dur justru berkata begini: Kok sampeyan yang tersinggung. Mestinya kan taman kanak-kanaknya!
Sumber : http://www.dahlaniskan.net/di-dunia-ini-ternyata-ada-empat-hal-yang-tidak-bisa-diduga-lahir-kawin-meninggal-dan-gus-dur/

Yang Kelima.................
Bapak DAHLAN ISKAN hehehhehe

Biografi Dahlan Iskan


Biografi Dahlan Iskan


Dahlan Iskan

MASA KECIL MASA SULIT

Dahlan Iskan lahir di Desa Kebun Dalam Tegalarum, Kecamatan Bando, Magetan, Jawa Timur, tahun 1951. Setelah lemari bajunya terjual, Dahlan Iskan akhirnya memutuskan sendiri tanggal dan bulan kelahirannya, yaitu 17 Agustus. Ia memilih tanggal serta bulan itu agar mudah diingat karena bertepatan dengan kemerdekaan Indonesia.
Lemari baju satu-satunya terpaksa dijual untuk makan sehari-hari.  Padahal di belakang lemari itu bapaknya biasa mencatat tanggal kelahiran anak-anaknya . Tanggal lahir Dahlan pun ikut lenyap bersama sang lemari.
Sejak kecil, Dahlan sudah akrab dengan kemiskinan. Pakaian yang ia miliki hanya satu celana pendek, satu baju dan satu sarung. Kain sarung yang ia miliki bisa dijadikan alat serbaguna olehnya. Mulai dari sebagai alat ibadah, pengganti baju jika ia mencuci bajunya, pengganti celana jika ia mencuci celananya, selimut, bahkan karung jika ia sedang mengumpulkan sisa panen kedelai orang kaya. Kalau lapar mendera, dia terpaksa mencuri tebu milik pabrik gula di dekat rumahnya. Puluhan tahun kemudian nasib berkata lain. Dia harus menjadi pemimpin puluhan pabrik gula yang sedang sekarat di seluruh Indonesia. Hutang Dahlan dibayar lunas, satu tahun setelah dia menjadi menteri BUMN, pabrik-pabrik gula itu mulai menuai keuntungan setelah puluhan tahun merugi.

MASA DEWASA MASA BEKERJA

Dahlan Iskan memulai karirnya sebagai calon reporter Harian Mimbar Masyarakat di Samarinda. Segera setelah ia tidak menyelesaikan kuliahnya di IAIN (sekarang STAIN) dan lebih memilih untuk menggeluti dunia kewartawanan di Koran kampus dan aktif dibeberapa organisasi seperti Pelajar Islam Indonesia. Tahun 1976, ia menjadi wartawan majalah Tempo. Nama Dahlan Iskan melejit setelah membuat liputan eksklusif karamnya Tampomas II. Kapal buatan Jepang dari Jakarta yang menuju Makassar itu, terbakar 2 hari sebelum akhirnya tenggelam. Sekitar 400 penumpang tewas, ada pula yang menyebut 666 tewas, salah satunya sang nakhoda, Abdul Rivai.
Dahlan yang saat itu menjadi kepala biro Tempo Jawa Timur, menjadi satu-satunya wartawan yang meliput. Karena medan ke lokasi sangat sulit. Dalam 3 hari, dia mengumpulkan bahan berita dan merekonstruksi tahap-tahap karamnya kapal. Dahlan saat itu  berhasil mewawancara seluruh awak kapal, dan korban yang selamat di dalam kapal motor Sangihe yang dipakai mengevakuasi korban.
Begitu terbit, liputan itu langsung banjir pujian. Bahkan disebut-sebut sebagai cikal bakal lahirnya gaya investigasi ala Tempo. Karier Dahlan pun melesat cepat akibat liputan maut ini.
Pada tahun 1982, Dahlan Iskan dipercaya untuk memimpin Koran Jawa Pos yang dibeli oleh Eric Samola (Direktur Utama PT Grafiti Pers, penerbit Tempo). Koran ini dahulu beranama Java Post yang kemudian menjadi Djawa Post dan akhirnya menjadi Jawa Pos. Pada saat itu, pasar Koran Surabaya dikuasai oleh harian Surabaya Post dan Kompas.  Jawa Pos waktu itu hampir mati dengan sirkulasi Cuma 6.800 eksemplar. Oplah yang habis diangkut dengan beberapa becak. Dalam kurun waktu lima tahun pertama (1982-1987), Dahlan iskan telah menjadikan Jawa Pos surat kabar spektakuler dengan oplah 126.000 eksemplar beserta omset tahunan melejit sampai Rp 10,6 miliar atau 20 kali lipat dari omset ditahun pertama (1982).
“Dulu saking tidak terkenalnya, kalo ada yang bertanya dimana kantor Jawa Pos? Jawabannya: “Di depan kantor Bank Karman.” Padahal Bank Karman juga bukan bank terkenal. Itu menjadi lecutan buat saya untuk membalik keadaan. Saya mau kalau ada yang bertanya di mana kantor Bank Karman. Jawabannya harus: “Di depan kantor Jawa Pos!” Sayangnya cita-cita saya tidak kesampaian. Bank Karman keburu dilikuidasi saat Jawa Pos mulai terkenal.” Kenang Dahlan Iskan sambil tertawa.
Pada tahun 1993, dalam usia 42 tahun, Dahlan Iskan memutuskan berhenti sebagai pemimpin redaksi dan pemimpin umum Jawa Pos. Inisiatifnya untuk berhenti karena percaya pentingnya regenerasi , memberikan kesempatan kepada generasi muda untuk berkarya. Alasan lain adalah karena ia ingin lebih fokus sebagai orang nomor satu Jawa Pos News Network yang ia dirikan selanjutnya.
Pada tahun 1997, ia berhasil mendirikan Graha Pena, gedung perkantoran berlantai 20, dan menjadi salah satu gedung pencakar langit di Surabaya. Kemudian gedung serupa juga dibangun di Jakarta pada tahun 2002. Dahlan mengembangkan bisnis medianya dengan membentuk Jawa Pos News Network (JPNN) yang merupakan salah satu jaringan media terbesar di tanah air yang Jawa Pos Group saat ini memiliki 207 koran, 65 percetakan, 42 stasiun TV lokal, jaringan pemberitaan, pabrik kertas hingga belasan gedung perkantoran.

MASA TRANSISI MASA BERBAKTI

Aktifitas di media benar-benar ditinggalkan Dahlan ketika menderita kanker hati. Saking parahnya, satu-satunya cara untuk menyelamatkan hidupnya adalah dengan melakukan operasi transplantasi hati. Proses menjalani operasi ditulis Dahlan menjadi sebuah buku “GANTI HATI” yang mengilhami banyak orang untuk mulai hidup sehat dan tetap semangat menghadapi penyakit kritis.
Setelah menjalani transplantasi hati (2006), Dahlan menghabiskan waktu sebagai Ketua Dewan Pengawas Pesantren Sabilul Muttaqin (PSM). Mengembangkan 131 sekolah dengan 9.300 guru. Dua di antaranya berstatus pesantren internasional bekerjasama dengan Al Irsyad, lembaga pendidikan Islam ternama di Singapura. Pesantren internasional di Magetan itu diberi nama International Islamic School (IIS). Sebanyak 15 guru IIS mendapat sertifikasi international sehingga mereka bisa menjadi guru di semua sekolah yang menggunakan kurikulum Cambridge School di seluruh dunia.
Mengurusi pesantren adalah kebahagian Dahlan. Selain karena perhatiannya yang besar pada dunia pendidikan, juga karena merupakan wasiat dari orangtunya.

MASA BERBAKTI MASA MENGABDI

Bos Koran Menjadi Bos Setrum
Pada 23 September 2009, Dahlan diangkat menjadi direktur utama PLN menggantikan Fahmi Mochtar. Banyak orang yang tidak setuju akan hal ini, dikarenakan Dahlan Iskan bukanlah seorang yang berpendidikan ataupun berada dalam bidang PLN. Menanggapi cibiran tersebut, Dahlan dengan lugasnya menjawab melalui petikan :
“PLN ialah tempat berkumpul orang-orang hebat! Karyawannya lulusan SMA jurusan terhebat, Fisika! Jurusan yang dianggap paling pintar! Lalu, masuk Fakultas Teknik Elektro ITB, yang terhebat! Lulus ITB, diseleksi lagi masuk PLN oleh senior-senior yang hebat! Tidak diragukan lagi, PLN adalah kumpulan orang-orang terhebat dan terpintar di negeri ini! Jadi dibutuhkan manusia bodoh seperti saya... Kata Dahlan.
Semenjak memimpin PLN, Dahlan membuat beberapa gebrakan dengan mengidentifikasi masalah PLN menjadi 5 musuh besar yang harus dikalahkan. Musuh No 1, yakni krisis listrik. PLN berhasil mengatasi krisis listrik hanya dalam waktu enam bulan (Januari-Juni 2010). Dalam waktu sesingkat itu kekurangan listrik di seluruh Indonesia tercukupi berkat manajemen distribusi daya yang lebih baik. Musuh besar No 2 panjangnya daftar tunggu: 2,5 juta orang. Ada yang sudah antre listrik sejak lima atau tujuh tahun. Daftar tunggu itu berhasil diselesaikan melalui dua kali gerakan sehari sejuta sambungan (GRASSS).
Musuh besar No 3: banyaknya gangguan trafo, juga sudah berhasil dikalahkan. Perawatan yang lebih intensif didukung dengan penyediaan trafo cadangan yang mencukupi berhasil meminimalkan gangguan listrik akibat kerusakan trafo. Musuh no. 4 yaitu gangguan feeder (penyulang) juga berhasil diatasi. Di Indonesia masih banyak feeder yang berjarak lebih dari jarak ideal yaitu 25 km. Bahkan di Tapanuli ada feeder yang panjangnya 300 km. Jarak feeder diusahakan seideal mungkin dimasa Dahlan.
Musuh besar no.5 yaitu inefisiensi sudah diperangi. Banyaknya pembangkit salah makan karena sulit mendapat gas membuat PLN terpaksa membakar solar yang lebih mahal. Berkat ‘mengemis’ ke berbagai pihak, beberapa pembangkit berbahan bakar BBM sudah mulai mendapatkan gas. Sayangnya sebelum upaya ini tuntas, tanggung jawab yang lebih besar disematkan ke pundak Dahlan.

Lulusan Pesantren Memimpin BUMN

Dua tahun menjabat sebagai Direktur Utama PLN, pada tanggal 17 Oktober 2011, Dahlan Iskan ditunjuk oleh presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Menteri BUMN. Ia terisak dan terharu begitu dirinya dipanggil menjadi menteri BUMN karena ia berat meninggalkan PLN yang menurutnya sedang pada puncak semangat untuk melakukan reformasi PLN serta ia harus menanggung tanggung jawab yang besar dengan memegang amanah yang besar ini.
Begitu menjadi Menteri BUMN Dahlan menetapkan 3 misi BUMN: Pertama, BUMN harus bisa dipakai sebagai alat ketahanan nasional. Industri strategis masuk kelompok ini, demikian juga BUMN pangan. Kedua, BUMN harus bisa berfungsi sebagai engine of growth. Mesin pertumbuhan ekonomi. Proyek-proyek penting yang akan bisa menggerakkan ekonomi secara nyata harus dimasuki BUMN. Ketiga, BUMN harus bisa dipergunakan untuk menumbuhkan kebanggaan nasional. Pride of Nation. Sejumlah BUMN tidak boleh hanya bisa menjadi jago kandang. Harus menjadi kebanggaan bangsa di dunia internasional.
“Alangkah hebatnya Indonesia kalau semua potensi bangsa disatukan dalam koordinasi yang utuh. Kalau saja ada kesatuan di dalamnya, kita bisa memproduksi pabrik apa pun, alat apa pun, dan kendaraan apa pun. Pembangkit listrik, pabrik gula, pabrik kelapa sawit, pesawat, kapal, kereta, motor, mobil, dan apalagi sepeda, semua bisa dibuat di dalam negeri” Ujar Dahlan.
Visi itu satu persatu berhasil diwujudkannya dalam waktu singkat. Industri pertahanan negara bangkit, pembangunan  infrastruktur memanfaatkan kekuatan BUMN begitu cepat, BUMN pertanian dan perkebunan bergerak bahu membahu mewujudkan ketahanan pangan nasional. Mimpinya membentuk BUMN-BUMN yang kuat yang mampu bersaing dalam pasar global terwujud ketika Pertamina masuk dalam Fortune 500. Garuda Indonesia mengalahkan MAS dan menjadi maskapai kelas ekonomi terbaik dunia. Semen Indoensia mengakusisi pabrik semen di Vietnam dan menjadi Pabrik Semen terbesar di ASEAN. BUMN-BUMN Karya melakukan ekspansi ke Afrika dan Jazirah Arab. Banyak prestasil lain BUMN di bawah Dahlan Iskan yang menumbuhkan kebanggaan sebagai bangsa Indonesia.
Kerja.Kerja. Kerja. Demi Indonesia

Sumber : http://www.dahlaniskan.net/biografi/

Wednesday, November 19, 2014

Tari Sufi "Kawulo Gusti"



 Penari Sufi "Kawulo Gusti" Pondok PSM Takeran dalam rangka acara syukuran Tujuh Bulanan (Piton-piton) di pondok putri Pesantren Sabilil Muttaqien Takeran

Saturday, November 15, 2014

Voli Ghoib 01



Lomba volley ghoib dalam rangka HUT RI th. 2014 di Taketan. Tak ketinggalan para santri pondok PSM Takeran ikut berpartisipasi dalam lomba tersebut.

Mereka menamai teamnya dengan nama "Team Sarung". s

KOPINGER

Kopi bagi masyarakat Nusantara yang suka minum kopi rupanya tak sekedar air berwarna hitam, tapi lebih dari itu. Kopi bisa jadi merupakan wujud dari pengalaman dan perjalanan hidupnya yang penuh dengan cerita suka maupun duka. Berikut adalah beberapa kategori Kopi menurut selera para penggemarnya (KOPINGER).
Jimz VSP (Sunan Waroeng)
KOPI PAHIT
Mereka yg suka kopi pahit umumnya bernasib sepahit kopinya, makin pahit kopinya makin berlika-liku petualangannya,,, mereka jatuh, bangun, jatuh dan bangun lagi. Dalam dunia pergaulan zaman modern sekarang ini mereka disebut PLAYER (Sunan Waroeng)...
KOPI BIASA (PROPOSIONAL)

Bro VSP
Mereka yang takaran gula dan kopinya proposional umumnya adalah pegawai kantoran yang bekerja rutin dan berirama hidup itu-itu saja...mereka tak lain pria "DO-RE-MI" dan mereka telah kawin dengan rasa BOSAN....proporsi takaran kopi mereka mencerminkan kepribadian mereka yg sungkan mengambil risiko...kelompok disebut SAFETY PLAYER...

KOPI SEMI (KENTAL AGAK PAHIT) 
Ngopi Pagi
Mereka yg takaran kopinya kental dengan sedikit gula biasanya menggambarkan org ini ahli dalam bidangnya, mereka bertangan dingin dan penuh perhitungan, mereka bukan type pegang-lepaskan-pegang-lepaskan tapi mereka adl tyype pegang-cengkeram-telan, namun adakalanya mereka adl PECINTA yang ROMANTIS,,,takaran kopi semacam itu membuat mereka merasakan pahit dekat tenggorokan namun terbesit sedikit manis di ujung lidah,, bagi mereka itu hal sexy,,,golongan ini disebut SEMI PLAYER...
KOPI PLIN-PLAN 
Mereka yg minum kopi dan hanya minta sedikkit gula lalu setelah diberi gula, mengatakan terlalu manis ato kurang manis merupakan orang-orang yang gampang dihasut,,,merekalah pengacau sistem politik republik karena suaranya mudah dibeli,,,mereka itu kaum PLIN PLAN.... 
Kopi Susu
KOPI SUSU 
Mereka yang suka kopi dengan takaran susunya lebih banyak umumnya bermasalah dengan kehidupan rumah tangga (dlm masalah yg extrem),,,,mereka cenderung hanya minum air panas dan susu saja tanpa gula dan kopi,,,org org ini sering melamun di warung kopi..tak tahu apa yg sedang berkecamuk dalam kepala mereka,,,mereka disebut para EX-PLAYER..... 
KOPI MURNI 
Kopi Bubuk
Mereka yang minta kopi saja tanpa air dan memakan kopi itu seperti makan nasi atau camilan adalah PENDERITA SAKIT LALI JIWO NOMOR 99.... 



GAK SUKA KOPI 
Adapun mereka yang sama sekali tidak pernah minum kopi adalah PENYIA-NYIA HIDUP ....


Dari kategori diatas, anda termasuk dalam kategori mana gaeeesss ???????

Salam Rindu 
KEDAI SUFEE 

Wednesday, November 12, 2014

Tari Sufi (Whirling)

Tari Sufi "Kawulo Gusti" dari Pesantren Sabilil Muttaqien (PSM)


Tari sufi "Kawulo Gusti" merupakan salah satu kegiatan ekstra dari Pesantren Sabilil Muttaqien (PSM) Takeran - Magetan
Pertama kali yang memperkenalkan tari sufi ini di Pesantren Sabilil Muttaqien adalah beliau Kyai Budi Hardjono Al Jawi pengasuh pondok Al Islah dari Semarang.

Penari yang terdapat dalam video diatas adalah Linda (Baju Putih) merupakan santriwati PSM yang  bersekolah di MAN Takeran, sedangkan yang kedua bernama Nupik (Baju Kuning) merupakan putri dari Bapak Agus Rudi K (Warga PSM) yang saat ini baru berusia 8 tahun dan bersekolah di MIN Takeran.


== menawi wonten kesalahan NYUWUN SEWU sedulurrrrrrrrrr ==

FESKORA

FESKORA 
Festival Kesenian dan Olahraga 
Pesantren Sabilil Muttaqien (PSM)



Bumi Takeran Bersholawat bersama Habib Syech Bin Abdul Qodir Assegaf dan Bapak Dahlan Iskan (Menteri BUMN) dalam rangka penutupan Festival Kesenian dan Olahraga (FESKORA) Pesantren Sabilil Muttaqien. 
Feskora merupakan agenda rutin Pesantren Sabilil Muttaqien (PSM), peserta kegiatan ini berasal dari PSM pusat dan cabang-cabang PSM di seluruh Indonesia.
Selain sebagai ajang lomba, feskora juga sebagai ajang silaturrahmi para pengurus, ustadz, santri PSM baik yang di PSM pusat maupun cabang.
Feskora pertama kali diadakan olehbeliau Bapak Dahlan Iskan sendiri.

Barokallah......


Testimonial Santri Pesantren Sabilil Muttaqien

Testimonial Santri Pesantren Sabilil Muttaqien
(PSM) Takeran - Magetan


Pesantren Sabilil Muttaqien (PSM) yang berdiri pada 16 September 1943M bertepatan dengan 9 Syawal 1362 H mempunyai maksud dan tujuan : 
Visi, Misi Maksud dan Tujuan :
“Memancarkan pendidikan luas tentang Islam, sehingga pesantren ini dapat mengeluarkan sebanyak-banyaknya orang  yang cakap dan luas serta tinggi kefahamannya tentang agama islam, rajin berbakti dan beramal kepada masyarakat berdasarkan taqwa (takut dan tunduk) kepada Allah, sehingga menjadi anggota masyarakat yang ber-Ilmu (terpelajar), ber-Amal dan ber-Taqwa”.
Selaras dengan maksud dan tujuan tersebut diatas maka sudah selayaknya Pesantren Sabilil Muttaqien (PSM) Takeran – Magetan senantiasa berbenah baik dalam bidang sarana maupun prasarana sesuai dengan tuntutan jaman sehingga keberlangsungan keberadaan (eksistensi) Pesantren Sabilil Muttaqien (PSM) selalu terjaga dengan baik.
Sejarah telah membuktikan bahwa pesantren yang merupakan pusat dan benteng pengembangan pendidikan dan dakwah islam telah melahirkan kader-kader umat yang menjadi tokoh-tokoh agama, masyarakat, birokrat, politis dan profesi yang lain baik Lokal, Regional, Nasional maupun Internasional.

PENDIRI PESANTREN SABILIL MUTTAQIEN

PENDIRI PESANTREN SABILIL MUTTAQIEN

Kyai Hasan Ulama'


Kyai Haji Imam Muttaqien
Putra Kyi Hasan Ulama'


Kyai Imam Mursyid Muttaqien
Putra Kyai Haji Imam Muttaqien

BILAL SHOLAT JUM'AT PONDOK PSM

BILAL SHOLAT JUM'AT PONDOK PSM TAKERAN

Setelah adzan pertama (I)
*           صَلُّوْاسُنَّةً القَبْلِيَةَ الْجُمْعَةَ رَكْعَتَيْنِ جَامَعَةَ رَحِمَكُمُ اللهِ اَلصَّلَاةُ لَااِلٰهَ اِلَّاالله
Setelah sholat sunah qobliyah
*   يَامَعَاشِرَالْمُسْلِمِيْنَ وَزُمْرَةَ الْمَؤْمِنِيْنَ رَحِمَكُمُ اللهُ رُوِيَ عَنْ اَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ اَنَّهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّي اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : اِذَا قُلْتَ بِصَاحِبِكَ أَنْصِتْ يَوْمَ الْجُمْعَة يَخْطُبُ فَقَدْ لَغَوْتَ, اَنْصِتُوْا وَاسْمَعُوْا وَاَطِيْعُوْا رَحِمَكُمُ الله .... 2× اَنْصِتُوْا لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ.
Imam masuk mimbar  
*   اَللّٰهُمَّ صَلِّي عَلٰي مُحَمَّد ...2× اَللّٰهُمَّ صَلِّي عَلٰي سَيِّدِنَا مُحَمَّد وَعَلٰي اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّد وَالْحَمْدُلِلّٰهِ رَبَّ الْعَالَمِيْنَ : اَللّٰهُمَّ قَوِّالْأِسْلَام مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ وَسَيِّرْهُمْ عَلٰي مُعَانِ الدِّيْنَ. رَبِّ غْفِرْلَنَا مِنْكَ بِاالْخَيْرِ وَيَاخَيْرَالنَّاصِرِيْنَ بِرَحْمَتِكَ يَااَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ.
Imam salam
Bilal adzan ke-II (dua)




WIRID

WIRID  BA’DA SHOLAT PONDOK PSM TAKERAN

·   لَااِلٰهَ اِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِ وَيُمِيْتُ وَهُوَ عَلٰي كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ ... 10×
· اَللّٰهُمَّ اِنَّا نَسْأَلُكَ الْجَنَّةَ اَللّٰهُمَّ اَجِرْنَا مِنَ النَّارِ ... 3× حَسْبِيَ اللهُ لَااِلٰهَ اِلَّا هُوَ عَلَيْهِ تَوَكَّلْنَا وَهُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ.
·   رَضِيْنَا بِاللهِ رَبَّ وَبِاالْإِسْلَامِ دِيْنَا وَبِمُحَمَّدٍ النَّبِيًّ وَرَسُوْلً ... 3×
· أَصْبَحْنَا عَلٰي فِطْرَةِ الْإِسْلَامِ وَعَلٰي كَلِمَةِ الْإِحْلَاصِ وَعَلٰي دِيْنِ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٌ وَعَلٰي مِلَّةِ أَبِيْنَا إِبْرَهِيْمُ حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَاكَانَ مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ وَنَحْنُ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ... أَشْهَدُ أَنْ لَا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ وَ أَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدَ الرَّسُوْلُ اللهُ.             (حُصُوْصً بَعْدَ الصُّبْحِ)
·     أَسْتَغْفِرُاللهَ الْعَظِيْمِ ... 3× لَاحَوْلَ وَلَا قُوَّةَ اِلَّا بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ ...  3×
· اَلَّلهُمَّ اَنْتَ السَّلَامَ وَمِنْكَ السَّلَامَ وَاِلَيْكَ يَعُوْدُ السَّلَامَ فَحَيِّنَا رَبَّنَا بِاالسَّلَامِ وَاَدْحِلْنَاالْجَنَّةَ دَرَالسَّلَاَم تَبَارَكْتَ رَبَّنَاوتَعَلَيْتَ يَاذَالْجَلَالِ وَاْلكَمَلِ وَالْجَمَلِ وَالْقَهَّارِ وَاْلأِكْرَامِ.
·   سُوْرَةُ الْفَا تِحَة.... وَاِلٰهُكُمْ اِلٰهُ وَاحِدُ لَااِلٰهَ اِلَّا هُوَالرَّحْمَنُ الرَّحِيْمُ اَللهُ لَااِلٰهَ اِلَّا هُوَالْحَيُّ الْقَيُّومُ لَاتَأْخُدُهُ سِنَّةٌ وَلَانَوْمُ لَهُ مَافِي السَّمَاوَاتِ وَمَافِي اْلآرْضِ مَنْذَالَّذِيْ يَسْفَعُ عِنْدَهُ اِلَّا بِاِذْنِهِ يَعْلَمُ مَابَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَلَا يُخِيْطُوْنَ بِشَئٍّ مِنْ عِلْمِهِ اِلَّابِمَا شَآءَ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْآرْضِ وَلَايأُوْدُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَالْعَلِيُّ الْعَظِيْمِ شَهِدَاللهُ اَنَّهُ لَااِلٰهَ اِلَّاهُوَ وَالْمَلَآئِكَةُوَأُوْلُوالْعِلْمِ قَائِمًابِاالَقِسْطِ لَااِلٰهَ اِلَّاهُوَالْعَزِيْزُالْحَكِيْمِ اِنَّ الدِّيْنَ عِنْدَاللهِ الْأِسْلَامِ
·   قُلِّ اللّٰهُّمَ مَالِكَ الْمُلْكِ تُؤْتِي مُلْكَ مَنْ تَشَاءُ وَتُعِزُّمَنْ تَشَاءُوَتُذِلُّ مَنْ تَشَاءُ بِيَدِكَ الْخَيْرُ اِنَّكَ عَلٰي كُلِّ شَئٍّ قَدِيْرٌ. تُوْلِجُ الَّيْلَ فِي النَّهَارِوَتُوْلِجُ النَّهَارَ فِي الَّيْلِ وَتُخْرِجُ الْحَيَّ مِنَ الْمَيِّتِ وَتُخْرِجُ الْمَيِّتَ مِنَ الْحَيِّ وَتَرْزُقُ مَنْ تَشَآءُ بِغَيْرِ حِسَابِ.
·        إِلٰهِي يَارَبِّيْ وَمَوْلَنَا      سُبْحَانَ اللهُ.........33
اَلْحَمْدُ الِلَّهِ .........33
اَللهُ اَكْبَرُ............33
·   اَللهُ اَكْبَرُ كَبِيْرَوَالْحَمْدُ الِلّٰهِ كَثِيْرَ وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَاَصِيْلَا لَااِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِيْ وَيُمِيْتُ وَهُوَعَلَي كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ لَاحَوْلَ وَلَاقُوَّةَ اِلَّا بِا اللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ
·        اَللَّهُمَّ لَامَنِعَ لِمَا اَعْطَيْتَ وَلَامُعْطِيَ لِمَا مَنَعْتَ وَلَارَآدَّ لِمَاقَضَيْتَ وَلَا يَنْفَعُ دَالْجَدِّ مِنْكَ الْجَدُّ
·   رَبَّنَا سَمِعْنَاوَاَطَعْنَا غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَاِلَيْكَ الْمَصِيْر.  اَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمِ .... اَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمِ .... اَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمِ
·        يَالَطِيْفُ يَا كَافِ يَا حَفِيْظُ يَا سَفِيْ يَالَطِيْفُ يَا وَ ِف يَا كَرِيْمُ اَنْتَ اللهُ
·        لا اله الا الله......

·        دعاء......