Saturday, December 27, 2014

Sedulur Cinta

"Sedulur" Cinta

oleh Kyai Budi Hardjono
SEDULURKU TERCINTA,Gusti Kanjeng Nabi Muhammad saw menyebut orang-orang yang sezaman dengan Beliau dengan sebutan "sahabat-sahabat",namun Rasulullah saw menyebut orang-orang yang mencintainya yang datang sepeninggalnya dengan sebutan ikhwani,sedulur-sedulurku.Panggilan ini merupakan bentuk kecintaan sepenuh jiwa dan raga,panggilan nan mesra,padahal mereka tidak pernah berjumpa dengan Beliau dan yang datang kemudian hari.Kalimat "sedulur" ini sering diungkapkan Rasulullah saw dalam berbagai kesempatan,yang menunjukkan makna lebih "intim" dalam hubungan,kalau sahabat itu masih berjarak dalam kekerabatan namun kalau sedulur itu masuk dalam wilayah kekeluargaan,yang diikat oleh nasab Cinta yang tulus.

Pernah Rasulullah saw menyatakan pada suatu kesempatan dan bertanya kepada para sahabat sehabis berjama'ah Subuh:"Tahukah kalian,siapa orang-orang yang paling menakjubkan imannya?" Para sahabat itu menjawab:"Para malaikat,ya Rasulullah." Beliau menimpali:"Bagaimana para malaikat tidak beriman,mereka adalah pelaksana-pelaksana perintah Gusti Allah.Mereka bolak-balik melaksanakan perintah Allah untuk menunaikan amanahNya." Para sahabat menjawab lagi:"Kalau begitu para Nabi." Gusti Kanjeng Nabi Muhammad saw mengatakan:"Bagaimana para Nabi tidak beriman,mereka menerima wahyu dari Allah."Kalau begitu,kami-kami ini,para sahabat engkau," sela mereka.Gusti Kanjeng Nabi Muhammad saw menimpali:"Bagaimana kamu tidak beriman,kamu menyaksikan  apa yang kamu saksikan." Para sahabat menggesa lagi:"Kalau begitu,siapa manusia yang paling menakjubkan imannya itu,ya Rasulullah?" Gusti Kanjeng Nabi Muhammad saw menjawab:"Mereka adalah kaum yang datang sesudahku.Mereka tidak pernah berjumpa denganku,mereka tidak pernah melihatku.Namun ketika mereka menemukan Kitab terbuka di hadapan mereka,mereka lalu mencintaku.Mereka mencintaiku dengan kecintaan yang luar biasa,sehingga sekiranya mereka harus mengorbankan seluruh hartanya agar berjumpa denganku,mereka mau menjual seluruh hartanya itu."

Negri manakah di dunia ini yang kecintaanya kepada Rasulullah ini luar biasa? Negri manakah du dunia  yang sering membicarakan sejarah Rasulullah saw dengan perayan-perayan cinta itu? Negri manakah di dunia ini yang siapapun tidak bisa menghambat akan gelora berziarah ke makam Rasulullah saw sebagai ekspresi cintanya kepada Beliau? Negri manakah di dunia ini yang jutaan orang rela hanya menjadi penghafal Al-Qur'an sebagai nafas suci Rasulullah saw itu? Negri mankah di dunia ini yang tatakrama dalam pergaulan keseharian yang meniru Junjungan Agung itu dalam adab sopan santu dan rendah hati? Negri manakah di dunia ini yang mengajarkan Kitab-Kitab melalui kelembagaan yang negara pun tidak pernah peduli dalam upaya-upaya agung itu? Negri manakah di dunia ini yang di sudut-sudut kampung menggemakan nama Kekasih Allah itu dengan menggelagak air matanya ketika bershalawatan? Negri manakah di dunia ini yang dengan damai mempraktekkan sebagaimana era Madinah yang tercerahi itu walau beragam keberadaan yang ada? Negri manakah di dunia ini? Negri mana? Dunia mana? Kalau bukan Indonesia!

Kawan-kawan,semoga kita tetap termasuk kelompok orang yang walau tidak pernah berjumpa dengan Rasulullah saw,dan tidak pernah sezaman dengan Beliau,tetapi sangat mencintainya.Kita tahu dari Kitab yang terbuka.Kitab yang terbuka itu tidak hanya "Kitab Garing" dalam wujud tekstual sampai di sini dan sampai dfi hati ini,namun juga "Kitab Teles" yang berwujud ayat-ayat Kauniyah yang di negri ini banyak orang menyebut sebagai penggalan sorga.Bila orang membayangkan sorga itu dalam bentuk keindahan alam,air gemericik,buah-buah bergelantungan serta bidadari-bidadari,namun di negri ini hal tersebut bukan mimpi lagi tetapi sudah menjadi Kitab Terbuka yang dipahami sebagai ayat-ayat di hati,,,,Tabik!

No comments:

Post a Comment